"Terima kasih atas tawarannya, akan tetapi ..."
Bila Anda seorang pengusaha, Anda akan sering mendengar kata “tidak”. Maka tentunya banyak muncul pertanyaan, “Bagaimana caranya mengatasi penolakan?” Atau lebih tepatnya lagi, “Bagaimana merubah penolakan menjadi sebuah kata “YA”?”
Sebenarnya ada banyak cara untuk menghidupkan penolakan menjadi sebuah kesepakatan.
Berikut adalah lima cara yang dapat Anda lakukan untuk merubah penolakan menjadi kesepakatan:
1. Dapatkan petunjuk. Kata “TIDAK” tidak selamanya berarti penolakan.
Pastikan dulu bahwa apa yang mereka katakan betul-betul merupakan sebuah penolakan atau bukan. Jika mereka berkata,”Nanti dulu ya”, atau “Coba saya pikir-pikir lagi” bisa jadi adalah kesempatan mereka akan setuju dengan Anda namun memerlukan waktu untuk berpikir kembali. Mengapa mereka mengatakan demikian? Karena itulah yang paling mudah diucapkan. Kenali gerak tubuh dan gaya bahasa orang yang benar-benar menolak, dan jangan sampai Anda salah paham.
2. Memang ada yang salah dengan produk dan cara AndaTerkadang memang produk yang Anda tawarkan terlalu mahal, dengan nilai tambah yang tidak terlalu mencolok. Termasuk juga barangkali ada yang salah dengan cara Anda menawarkan suatu produk/jasa. Barangkali cara penawaran yang terlalu to the point dan terlalu kaku. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah berbagi dengan rekan kerja yang terpercaya. Tanyakanlah kepada mereka apa yang salah dengan cara dan prosedur Anda. Anda juga dapat bertanya langsung kepada orang yang tak dikenal, mengapa mereka menolak tawaran Anda. Pelajari apa alasannya, perbaiki dan coba lakukan lagi dengan lebih baik.
3. Perbaiki kesalahanSeorang pakar sales terkemuka dunia Zig Ziglar mengatakan bahwa penolakan orang lain bisa disebabkan karena kurangnya kebutuhan (no need), tidak memiliki uang yang mencukupi untuk membeli (no money), tidak mendesak (no hurry), tidak ada keinginan (no desire), dan kurangnya kepercayaan (no trust). Jika ingin merubah penolakan menjadi kesepakatan, cobalah perbaiki 5 aspek ini pada produk/jasa, dan cara penawaran Anda. Dengan demikian Anda sudah memiliki amunisi yang lebih dari cukup untuk mendapatkan persetujuan dari orang lain.
4. Buat semuanya lebih baikTanyakan langsung kepada konsumen apa yang membuatnya mau membeli produk Anda? Anda bisa melakukan ini melalui sebuah kuesioner, interview atau focus group discussion. Dengan demikian Anda bisa tahu, poin-poin apa saja yang dapat Anda perbaiki sehingga mereka mau menerima tawaran Anda.
5. Jangan diambil terlalu seriusJangan terlalu kaku ketika orang mengeluarkan kata “tidak”. Tetaplah tersenyum, tersenyum dan tersenyum. Terkadang melalui senyuman Andalah orang akan berubah pikiran. Jika Anda langsung menanggapi kata “tidak” sebagai sebuah kekecewaan dan nampak pada raut muka Anda, maka orang merasa semakin ragu terhadap penawaran yang Anda berikan kepadanya.
Posting Komentar